Minggu, 14 Januari 2018

pengertian, ciri-ciri, contoh CERPEN


A.   Cerpen
Cerpen atau dapat disebut juga dengan cerita pendek merupakan suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerpen cenderung singkat, padat, dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang, seperti novella dan novel.

Cerpen merupakan salah satu jenis karya sastra yang memaparkan kisah atau cerita mengenai manusia beserta seluk beluknya lewat tulisan pendek dan singkat. Atau pengertian cerpen yang lainnya yaitu sebuah karangan fiktif yang berisi mengenai kehidupan seseorang ataupun kehidupan yang diceritakan secara ringkas dan singkat yang berfokus pada suatu tokoh saja.

Cerita pendek biasanya mempunyai kata yang kurang dari 10.000 kata atau kurang dari 10 halaman saja. Selain itu, cerpen atau cerita pendek hanya memberikan sebuah kesan tunggal yang demikian serta memusatkan diri pada salah satu tokoh dan hanya satu situasi saja.

B.   Pengertian cerpen
Cerpen merupakan singkatan dari cerita pendek. Maksud dari cerita pendek disini adalah ceritanya kurang dari 10.000 (sepuluh ribu) kata atau kurang dari 10 (sepuluh) halaman. Cerpen biasanya hanya memberikan kesan tunggal yang demikian dan memusatkan diri pada satu tokoh dan satu situasi saja. Cerpen adalah jenis karya sastra yang memaparkan kisah ataupun cerita tentang kehidupan manusia lewat tulisan pendek. cerpen juga bisa disebut sebagai karangan fiktif yang berisikan tentang sebagian kehidupan seseorang atau juga kehidupan yang diceritakan secara ringkas yang berfokus pada suatu tokoh saja. Menurut pendapat beberapa ahli cerpen dapat diartikan sebagai berikut.



C.    Pengertian Cerpen Menurut Para Ahli
Berikut pendapat para ahli mengenai penjelasan tentang cerpen.
Sumardjo dan Saini
Cerpen adalah cerita fiktif atau tidak benar-benar terjadi, tetapi bisa saja terjadi kapanpun serta dimanapun yang mana ceritanya relatif pendek dan singkat.
Menurut KBBI
Cerpen berasal dari dua kata yaitu cerita yang mengandung arti tuturan mengenai bagaimana sesuatu hal terjadi dan relatif pendek berarti kisah yang diceritakan pendek atau tidak lebih dari 10.000 kata yang memberikan sebuah kesan dominan serta memusatkan hanya pada satu tokoh saja dalam cerita pendek tersebut.
Nugroho Notosusanto dalam Tarigan
Cerpen atau cerita pendek yaitu sebuah cerita yang panjang ceritanya berkisar 5000 kata atau perkiraan hanya 17 hlm kuarto spasi rangkap serta terpusat pada dirinya sendiri.
Hendy dan H. B. Jassin
Cerpen ialah suatu karangan yang berkisah pendek yang mengandung kisahan tungal. Menurut pendapat H. B. Jassin, cerpen ialah sebuah cerita yang singkat yang harus memiliki bagian terpenting yakni perkenalan, pertikaian, serta penyelesaian.
Aoh. K.H
Cerpen merupakan salah satu karangan fiksi yang biasa disebut juga dengan kisahan prosa pendek.
J.S. Badudu
Cerpen merupakan cerita yang hanya menjurus serta terfokus pada satu peristiwa saja. Cerpen adalah karangan pendek yang berbentuk prosa. Dalam cerpen dipisahkan sepenggal kehidupan tokoh, yang penuh pertikaian, peristiwa yang mengharukan atau menyenangkan, dan mengandung kesan yang tidak mudah dilupakan (Kosasih dkk, 2004:431).

Nugroho Notosusanto (dalam Tarigan, 1993:176)
mengatakan bahwa cerpen adalah cerita yang panjangnya di sekitar 5000 kata atau kira-kira 17 halaman kuarto spasi yang terpusat dan lengkap pada dirinya sendiri.
Menurut menurut, H.B. Jassin Sang Paus Sastra Indonesiamengatakan bahwa: yang disebut cerita pendek harus memiliki bagian perkenalan, pertikaian, & penyelesaian.
Sedangkan menurut, A. Bakar Hamid dalam tulisan “Pengertian Cerpen” berpendapat bahwa: yang disebut cerita pendek itu harus dilihat dari kuantitas, yaitu banyaknya perkataan yang dipakai: antara 500 – 20.000 kata, adanya satu plot, adanya satu watak, & adanya satu kesan.
Dan menurut, Aoh. KH, mendefinisikan bahwa: cerpen adalah salah satu ragam fiksi / cerita rekaan yang sering disebut kisahan prosa pendek.
D.   Ciri-Ciri Cerpen
  1. Jalan ceritanya lebih pendek dari novel
  2. Sebuah cerpen memiliki umlah kata yang tidak lebih dari 10.000 (10 ribu) kata
  3. Biasanya isi cerita cerpen berasal dari kehidupan sehari-hari
  4. Tidak menggambarkan semua kisah para tokohnya, hal ini karena dalam cerpen yang digambarkan hanyalah inti sarinya saja.
  5. Tokoh dalam cerpen digambarkan mengalami masalah atau suatu konflik hingga pada tahap penyelesainnya.
  6. Pemakaian kata yang sederhana serta ekonomis dan mudah dikenal pembaca.
  7. Kesan yang ditinggalkan dari cerpen tersebut sangat mendalam sehingga pembaca dapat ikut merasakan kisah dari cerita tersebut.
  8. Biasanya hanya 1 kejadian saja yang diceritakan.
  9. Memiliki alur cerita tunggal dan lurus.
  10. Penokohan pada cerpen sangatlah sederhana, tidak mendalam serta singkat

E.    Contoh cerpen
Cerpen persahabatan
Hari ini hujan deras datang seharian lamanya. Aku melihat keluar jendela dan menyaksikan genangan air mulai terbentuk dengan cukup tinggi. Kulihat Ayah dan Ibu sudah mulai membereskan barang-baran dan mengangkatnya satu sama lain dengan posisi menumpuk. Hal ini sudah biasa terjadi di lingkungan tempat tinggalku. Setiap hujan datang, kami sudah tahu untuk mempersiapkan diri dari datangnya banjir.


Sesekali Ayah juga ikut memeriksa ketinggian air di luar rumah melalui jendela. Kemudian ayah berkata “Bahaya ini. Jika hujan masih terus deras seperti ini, sebentar lagi pasti air masuk ke dalam rumah." Aku melihat wajah Ayah yang lebih khawatir dari biasanya. Perasaanku menjadi tidak tenang. Aku memutuskan untuk ikut membantu Ibu membereskan barang-barang untuk menghindari resiko terendam banjir.
Setengah jam kemudian, aku mulai merasakan air mulau menggenang di lantai rumah. “Air sudah masuk, Bu" ucapku pada Ibu. Ibu memandangku dengan sorot mata yang sama khawatirnya. Sepertinya banjir kali ini akan lebih parah dari biasanya. Tentu alasannya tidak lepas dari kebiasaan buruk membuang sampah sembarang ke kali dekat rumah yang masih dilakukan oleh banyak warga.

Ibu pun memanggil Ayah karena air yang masuk ke dalam rumah sudah semakin tinggi dan telah mencapai setinggi lututku. “Ayah airnya semakin cepat masuk. Lebih baik kita segera mengungsi," saran Ibu. Kemudian Ayah pun mengangguk setuju, “Iya Bu, lebih baik kita segera mengungsi dan membawa beberapa barang penting terlebih dahulu."

Ayah, Ibu, dan aku pun kembali bersiap-siap memilih beberapa barang penting untuk di bawa ke tempat pengungsian yang biasanya sudah disediakan di musim-musim banjir seperti ini. Kami pun akhirnya meninggalkan rumah kami yang semakin lama terus semakin tinggi air masuk ke dalamnya. Sesampainya di pengungsian, ternyata sudah banyak keluarga lain yang juga memutuskan meninggalkan rumahnya karena banjir kali ini sepertinya akan lebih parah ketinggian airnya dibandingkan sebelumnya.
Selama di pengungsian hujan pun tidak kunjung berhenti. Aku pun diminta meliburkan diri dari sekolah oleh Ayah dan Ibu karena sebagian besar buku dan pakaian seragam pun tidak ada yang kami bawa ke pengungsian. Tidak ada yang menyangka hujan deras terus mengguyur daerah rumah kami hingga 3 hari setelahnya.

Hari keempat setelah hujan berhenti, kami kembali ke rumah. Kondisi rumah sudah sangat berantakan dan banyak dari barang-barang kami yang rusak serta hanyut terbawa air. Ayah memandang ke arah aku dan Ibu lalu mengatakan “Hujan sudah berhenti, sekarang saatnya kita kembali membersihkan rumah kita. Kalian mau membantu Ayah bersih-bersih kan?" Aku dan Ibu serentak menjawab dengan anggukan.

Ibu pun memanggil Ayah karena air yang masuk ke dalam rumah sudah semakin tinggi dan telah mencapai setinggi lututku. “Ayah airnya semakin cepat masuk. Lebih baik kita segera mengungsi," saran Ibu. Kemudian Ayah pun mengangguk setuju, “Iya Bu, lebih baik kita segera mengungsi dan membawa beberapa barang penting terlebih dahulu."

Ayah, Ibu, dan aku pun kembali bersiap-siap memilih beberapa barang penting untuk di bawa ke tempat pengungsian yang biasanya sudah disediakan di musim-musim banjir seperti ini. Kami pun akhirnya meninggalkan rumah kami yang semakin lama terus semakin tinggi air masuk ke dalamnya. Sesampainya di pengungsian, ternyata sudah banyak keluarga lain yang juga memutuskan meninggalkan rumahnya karena banjir kali ini sepertinya akan lebih parah ketinggian airnya dibandingkan sebelumnya.

Selama di pengungsian hujan pun tidak kunjung berhenti. Aku pun diminta meliburkan diri dari sekolah oleh Ayah dan Ibu karena sebagian besar buku dan pakaian seragam pun tidak ada yang kami bawa ke pengungsian. Tidak ada yang menyangka hujan deras terus mengguyur daerah rumah kami hingga 3 hari setelahnya.

Hari keempat setelah hujan berhenti, kami kembali ke rumah. Kondisi rumah sudah sangat berantakan dan banyak dari barang-barang kami yang rusak serta hanyut terbawa air. Ayah memandang ke arah aku dan Ibu lalu mengatakan “Hujan sudah berhenti, sekarang saatnya kita kembali membersihkan rumah kita. Kalian mau membantu Ayah bersih-bersih kan?" Aku dan Ibu serentak menjawab dengan anggukan.
Saat kami sedang bersih-bersih terdengar salam dari luar rumah “Assalamualaikum." Aku pergi ke depan rumah dan menemukan sahabat-sahabatku di sekolah. Ternyata mereka datang untuk menanyakan kenapa aku tidak masuk sekolah selama 3 hari terakhir. Aku pun menjelaskan mengenai banjir mendadak yang melanda lingkungan tempat tinggalku.

Melihat aku, Ibu, dan Ayah yang sedang bersih-bersih mereka pun menawarkan diri untuk membantu kami. Teman-teman sekolahku membantu hingga rumah kembali bersih dan kemudian menghabiskan waktu bersamaku untuk menginformasikan pelajaran-pelajaran yang aku lewatkan selama tidak masuk. Aku sangat bersyukur memiliki sahabat seperti mereka. Sahabat yang ada di kala aku susah dan tidak ragu mengulurkan bantuan di masa sulitku.






Cerpen ibu
Pagi ini Risa berangkat ke sekolah dengan semangat. Sebelum berangkat tidak lupa iya pamit pada Ayahnya yang sedang membaca Koran di depan teras, “Yah Risa pergi sekolah dulu ya. Hari ini hari terakhir di sekolah sebelum kelulusan minggu depan."

Ayah membalas pamitan Risa dengan senyuman, dan menjawab, “Ya sudah hati-hati ya Nak. Jangan pulang terlalu lama, hari ini ada tamu mau bertemu dengan mu." Risa penasaran siapa tamu yang dimaksud Ayah, “Siapa yang mau datang Yah?" Ayah tidak menjawab dan malah menyuruh Risa untuk segera berangkat sekolah dan mengingatkan kembali agar jangan pulang terlalu lama.

Selama di sekolah Risa penasaran siapa tamu yang Ayah maksud. Itulah sebabnya setelah semua urusan di sekolah selesai, Risa segera menuju ke rumah dengan hati bertanya-tanya siapakah tamu yang ingin menemuiku.

Sesampainya di rumah, Risa langsung disapa oleh seorang wanita. “Halo Risa, perkenalkan nama tante Mia. Tante adalah teman Ayah kamu." Risa perlahan-lahan mencerna siapa dan untuk apa Tante Mia datang ke rumahnya. Apakah tante Mia ini tamu yang dimaksud oleh Ayah.
Risa kemudian menyapa kembali tante Mia dengan “Halo tante, aku Risa. Ayah ada di mana ya tante?" Tante Mia menjawab, “Ayah kamu sedang di belakang membantu tante menyiapkan makan siang. Kami sudah menunggu Risa sejak tadi."

Aku kemudian beranjak menuju meja makan dan akhirnya bertemu dengan Ayah. Ayah memeluknya lalu kembali memperkenalkan tante Mia lagi. “Risa, ini tante Mia teman Ayah." Risa hanya menganggukan kepala sekali lagi dan kembali memikirkan apa maksud Ayah memperkenalkan tante Mia padanya.

Apakah Ayah ingin menggantikan posisi Ibu dengan Tante Mia? Memikirkan hal tersebut aku seketika menjadi sedih dan tidak bersemangat. Aku tidak mungkin mengecewakan Ayah dengan tidak ikut makan siang bersama. Tapi aku merasakan perasaan yang sangat sedih ketika memikirkan apakah benar Ayah ingin menggantikan posisi Ibu dengan orang lain.

Tidak lama selesai makan siang, tante Mia kemudian pamit pulang. Ayah mengantarkannya ke luar dan aku mengunci diriku di kamar. Setelah beberapa saat, Ayah menghampiri pintu kamarku. Ayah mengetuk pintu beberapa kali, namun aku tidak ingin berbicara dengan Ayah dahulu. Aku masih belum mengerti kenapa harus ada orang lain yang menggantikan posisi ibu.

Tanpa aku sadari Ayah mengajakku berbicara dari balik pintu. Ayah berkata, “Risa, Ayah tahu kamu pasti kaget dengan kedatangan tante Mia hari ini. Tapi Ayah ingin kamu tahu kalau tante Mia itu baik dan Ayah ingin tante Mia membantu Ayah menjaga dan membesarkan kamu."

Aku menangis mendengar pengakuan Ayah. Aku pun menjawab Ayah sambil menangis, “Tapi Risa tidak mau siapapun menggantikan Ibu, yah." Ibu memang sudah meninggal sejak 3 tahun yang lalu, tepat saat aku berumur 12 tahun. Saat itu aku dan ayah sangat terpukul dengan kematian ibu. Aku tidak pernah menyangka bahwa ayah akan secepat ini mencari pengganti ibu.

“Tante Mia tidak menggantikan Ibu, Nak. Tante Mia ada untuk membantu membesarkan kamu. Banyak hal yang tidak ayah ketahui dalam membesarkan kamu menjadi seorang wanita dewasa. Ayah harap kamu bisa mengerti nak." Ucap ayah lagi kali ini. Akupun menyadari ada banyak hal yang harus aku mepertimbangkan. Ayah sudah bersusah payah selama tiga tahun terakhir bekerja sekaligus membesarkanku sendirian. Aku harus mengerti ayah dan aku pun membuka pintu kamarku.

“Ayah aku mengerti perasaan Ayah. Jika memang tante Mia adalah pilihan terbaik untuk Ayah, Risa tidak akan menolaknya. Risa tahu Ibu juga bahagia ketika Ayah bahagia dan Risa bahagia." Aku memeluk ayah sambil menangis. Aku yakin Ibu mengerti dan tidak akan merasa tergantikan. Ibu tetap anda di hati kami. Ibu tetap hidup di hati kami. Aku dan Ayah sayang Ibu.

Biografi Lebron James "Sang Raja Basket"


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAJi5NCwKeuz0VxXtlxP0r76VVuXatnRPSZmQ7pF0XTBfu0E6wUqHKzhY5AkfY9DvRmAleo4_7VfHgQ2T_kQU3mVgRkFjY8XyyOhL-0KDD1s039P8Oy72oRdyduViB7eJdHrnxA2vYvvez/s400/lebron-james-2012-nba-champion-trophy.jpg
 NAMA : LeBron James
 PEKERJAAN: Basketball Player 
TANGGAL LAHIR : 30 Desember 1984 ( Umur: 28 ) 

 Tahukah Anda : LeBron James menjadi anggota pertama dari Cleveland Cavaliers dan pemain NBA termuda dalam sejarah untuk menerima Rookie NBA of the Year Award .
   
 Tahukah Anda : LeBron James adalah salah satu dari tiga pemula rata-rata 20 poin per pertandingan selama musim 2003-04 . Para pemula lain untuk mencapai prestasi yang Michael Jordan dan Oscar Robertson . 

 PENDIDIKAN : St Vincent - St . Mary SMA
 TEMPAT LAHIR : Akron , Ohio
Nama Lengkap : LeBron James Raymone
Nickname: " King James " 
ZODIAC SIGN : Capricorn


Lahir pada tanggal 30 Desember 1984, di Akron , Ohio , LeBron James menunjukkan bakat awal untuk basket dan mulai mendapatkan reputasi sebagai anak ajaib dari olahraga di sekolah tinggi. James adalah pemain pertama mengambil ( oleh Cleveland Cavaliers ) dalam draft NBA 2003 . Selama musim 2003-04 , ia menjadi anggota pertama dari franchise Cavalier dan pemain termuda ( pada usia 20 ) untuk memenangkan Rookie NBA of the Year . James bermain di tim basket Olimpiade AS 2004 , 2008 dan 2012, memenangkan medali perunggu tim dan dua medali emas tim secara keseluruhan . Dia juga telah mencapai sejumlah NBA catatan, termasuk menjadi pemain termuda yang mencetak 20.000 poin pada usia 28 , pada Januari 2013 .
Tinggi Basketball Sekolah Bintang
Profesional atlet LeBron Raymone James lahir pada tanggal 30 Desember 1984, di Akron , Ohio . Pada usia dini , ia menunjukkan bakat alami untuk basket . James direkrut oleh St Vincent - St . Mary SMA untuk bergabung dengan tim basket mereka pada tahun 1999 .
Sebagai mahasiswa, James rata-rata 18 poin per game . Dia membantu tim untuk gelar negara Divisi III dengan mencetak 25 poin dalam pertandingan kejuaraan . Firman keterampilan basket maju menyebar , dan James menerima beberapa penghargaan untuk penampilannya . Sebagai seorang mahasiswa sekolah tinggi , ia terpilih untuk USA Today All- USA First Team . James adalah sophomore pertama yang pernah dipilih untuk penghargaan ini . Ia bekerjasama juga memenangkan gelar Divisi III negara untuk tahun kedua berturut-turut .



Biography of "The King of Basket" LeBron James
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAJi5NCwKeuz0VxXtlxP0r76VVuXatnRPSZmQ7pF0XTBfu0E6wUqHKzhY5AkfY9DvRmAleo4_7VfHgQ2T_kQU3mVgRkFjY8XyyOhL-0KDD1s039P8Oy72oRdyduViB7eJdHrnxA2vYvvez/s400/lebron-james-2012-nba-champion-trophy.jpg
 NAME: LeBron James
 JOB: Basketball Player
DATE OF BIRTH: December 30, 1984 (Age: 28)

 Did you know: LeBron James became the first member of the Cleveland Cavaliers and the youngest NBA player in history to receive the NBA Rookie of the Year Award.
   
 Did you know: LeBron James is one of three beginners averaging 20 points per game during the 2003-04 season. The other beginners to achieve the achievements of Michael Jordan and Oscar Robertson.

 EDUCATION: St. Vincent - St.. Mary High School
 PLACE OF BIRTH: Akron, Ohio
Full Name: LeBron James Raymone
Nickname: "King James"
ZODIAC SIGN: Capricorn


Born on December 30, 1984, in Akron, Ohio, LeBron James showed off his initial talent for basketball and began earning a reputation as a prodigy of sports in high school. James was the first player to take (by Cleveland Cavaliers) in the 2003 NBA draft. During the 2003-04 season, he became the first member of the Cavalier franchise and the youngest player (at age 20) to win the NBA Rookie of the Year. James played on the US Olympic basketball teams in 2004, 2008 and 2012, winning team bronze medals and two team gold medals overall. He has also achieved a number of NBA records, including being the youngest player to score 20,000 points at the age of 28, in January 2013.
High School Star Basketball
Professional LeBron athlete Raymone James was born on December 30, 1984, in Akron, Ohio. At an early age, he showed a natural talent for basketball. James was recruited by St. Vincent - St.. Mary High School to join their basketball team in 1999.
As a student, James averages 18 points per game. He helped the team to the title of the Third Division by scoring 25 points in the championship game. Word of basketball skills advanced, and James received several awards for his performance. As a high school student, he was selected for USA Today All-USA First Team. James is the first sophomore ever chosen for this award. He collaborated also won the State Division III title for the second year in a row.

BIOGRAFI TOKOH DUNIA DAN ORANG SUKSES




BIOGRAFI TOKOH DUNIA DAN ORANG SUKSES
 BOB SADINO

Bob Sadino (Lampung, 9 Maret 1933), atau akrab dipanggil om Bob, adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat menggunakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya. Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan.
Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bobbertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.
Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.
Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi tukang batu. Gajinya ketika itu hanya Rp.100. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang dialaminya.
Suatu hari, temannya menyarankan Bob memelihara ayam untuk melawan depresi yang dialaminya. Bob tertarik. Ketika beternak ayam itulah muncul inspirasi berwirausaha. Bob memperhatikan kehidupan ayam-ayam ternaknya. Ia mendapat ilham, ayam saja bisa berjuang untuk hidup, tentu manusia pun juga bisa.


Sebagai peternak ayam, Bob dan istrinya, setiap hari menjual beberapa kilogram telor. Dalam tempo satu setengah tahun, ia dan istrinya memiliki banyak langganan, terutama orang asing, karena mereka fasih berbahasa Inggris. Bob dan istrinya tinggal di kawasan Kemang, Jakarta, di mana terdapat banyak menetap orang asing.
Tidak jarang pasangan tersebut dimaki pelanggan, babu orang asing sekalipun. Namun mereka mengaca pada diri sendiri, memperbaiki pelayanan. Perubahan drastis pun terjadi pada diri Bob, dari pribadi feodal menjadi pelayan. Setelah itu, lama kelamaan Bob yang berambut perak, menjadi pemilik tunggal super market (pasar swalayan) Kem Chicks. Ia selalu tampil sederhana dengan kemeja lengan pendek dan celana pendek.
Bisnis pasar swalayan Bob berkembang pesat, merambah ke agribisnis, khususnya holtikutura, mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk konsumsi orang asing di Indonesia. Karena itu ia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah.
Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan. Perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira. Ia dan istrinya sering jungkir balik. Baginya uang bukan yang nomor satu. Yang penting kemauan, komitmen, berani mencari dan menangkap peluang. Di saat melakukan sesuatu pikiran seseorang berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, yang ada pada diri seseorang adalah pengembangan dari apa yang telah ia lakukan. Kelemahan banyak orang, terlalu banyak mikir untuk membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. “Yang paling penting tindakan,” kata Bob.


Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan. Setelah jatuh bangun, Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman, mestinya dimulai dari ilmu, kemudian praktik, lalu menjadi trampil dan profesional. Menurut Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu, berpikir dan bertindak serba canggih, arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain.
Sedangkan Bob selalu luwes terhadap pelanggan, mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Dengan sikap seperti itu Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri sendiri. Karena itu ia selalu berusaha melayani pelanggan sebaik-baiknya.
Bob menempatkan perusahaannya seperti sebuah keluarga. Semua anggota keluarga Kem Chicks harus saling menghargai, tidak ada yang utama, semuanya punya fungsi dan kekuatan.


Anak Guru
Kembali ke tanah air tahun 1967, setelah bertahun-tahun di Eropa dengan pekerjaan terakhir sebagai karyawan Djakarta Lloyd di Amsterdam dan Hamburg, Bob, anak bungsu dari lima bersaudara, hanya punya satu tekad, bekerja mandiri. Ayahnya, Sadino, pria Solo yang jadi guru kepala di SMP dan SMA Tanjungkarang, meninggal dunia ketika Bob berusia 19.
Modal yang ia bawa dari Eropa, dua sedan Mercedes buatan tahun 1960-an. Satu ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan. Ketika itu, kawasan Kemang sepi, masih terhampar sawah dan kebun. Sedangkan mobil satunya lagi ditaksikan, Bob sendiri sopirnya.
Suatu kali, mobil itu disewakan. Ternyata, bukan uang yang kembali, tetapi berita kecelakaan yang menghancurkan mobilnya. ”Hati saya ikut hancur,” kata Bob. Kehilangan sumber penghasilan, Bob lantas bekerja jadi kuli bangunan. Padahal, kalau ia mau, istrinya, Soelami Soejoed, yang berpengalaman sebagai sekretaris di luar negeri, bisa menyelamatkan keadaan. Tetapi, Bob bersikeras, ”Sayalah kepala keluarga. Saya yang harus mencari nafkah.”

Untuk menenangkan pikiran, Bob menerima pemberian 50 ekor ayam ras dari kenalannya, Sri Mulyono Herlambang. Dari sini Bob menanjak: Ia berhasil menjadi pemilik tunggal Kem Chicks dan pengusaha perladangan sayur sistem hidroponik. Lalu ada Kem Food, pabrik pengolahan daging di Pulogadung, dan sebuah ”warung” shaslik di Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta. Catatan awal 1985 menunjukkan, rata-rata per bulan perusahaan Bob menjual 40 sampai 50 ton daging segar, 60 sampai 70 ton daging olahan, dan 100 ton sayuran segar.

”Saya hidup dari fantasi,” kata Bob menggambarkan keberhasilan usahanya. Ayah dua anak ini lalu memberi contoh satu hasil fantasinya, bisa menjual kangkung Rp 1.000 per kilogram. ”Di mana pun tidak ada orang jual kangkung dengan harga segitu,” kata Bob.
Om Bob, panggilan akrab bagi anak buahnya, tidak mau bergerak di luar bisnis makanan. Baginya, bidang yang ditekuninya sekarang tidak ada habis-habisnya. Karena itu ia tak ingin berkhayal yang macam-macam. Haji yang berpenampilan nyentrik ini, penggemar berat musik klasik dan jazz. Saat-saat yang paling indah baginya, ketika shalat bersama istri dan dua anaknya.


Profil dan Biodata Bob Sadino
Nama               :Bob Sadino
Lahir                :Tanjungkarang, Lampung, 9 Maret 1933
Agama             :Islam

Pendidikan :
SD Yogyakarta (1947)
SMP Jakarta (1950)
SMA Jakarta (1953)

Karir
Ø  Karyawan Unilever (1954-1955)
Ø  Karyawan Djakarta Lloyd, Amsterdam dan Hamburg (1950-1967)
Ø  Pemilik Tunggal Kem Chicks (Supermarket) (1969-Sekarang)
Ø  Dirut PT. Boga Catur Rata
Ø  PT. Kem Foods (Pabrik Sosis dan Ham)
Ø  PT Kem Farms (Kebun Sayur)

Alamat Rumah
Ø  Jalan Al Ibadah II/12, Kemang, KebayoranBaru, Jakarta Selatan Telp:793981

AlamatKantor
Ø  Kem Chicks Jalan Bangka Raya 86, Jakarta Selatan Telp: 793618

10 cerita pendek dalam bahasa inggris


7 cerita pendek dalam Bahasa inggris

The Ant and the Grasshopper 

           In a field one summer’s day a Grasshopper was hopping about, chirping and singing to its heart’s content. An Ant passed by, bearing along with great effort an ear of corn he was taking to the nest.
       “Why not come and chat with me,” said the Grasshopper, “instead of toiling and moiling away?” “I am helping to lay up food for the winter,” said the Ant, “and recommend you to do the same.” “Why bother about winter?” said the Grasshopper; “we have got plenty of food at present.”
 
          But the Ant went on its way and continued its toil. When the winter came the Grasshopper found itself dying of hunger, while it saw the ants distributing, every day, corn and grain from the stores they had collected in the summer.
Then the Grasshopper knew…


The Miser
          A miser sold all things that he had to buy a lump made of gold, which he buried in a hole in the ground by the side of an old wall and went to look at daily. One of his workmen noted his frequent visits to the spot and determined to watch his movements. He soon uncovered the secret of the hidden treasure, and digging down, came to the lump of gold hidden by a miser, and stole it. On his next visit, the Miser, found nothing inside the hole and started to tear his hair and to make loud lamentations. A neighbor, looking at him overcome with grief and learning the cause, said, “Pray, do not grieve so; but go and put a stone in the hole, and imagine that the gold is still lying there. It will do to you quite the same act; for once the gold was there, you left it nothing, as you did not make the slightest use of it.”

The Fox and the Grapes
One afternoon a fox was walking through the forest and spotted a bunch of grapes hanging from over a lofty branch. “Just the thing to quench my thirst,” quoted the fox.
Taking a few steps back, the fox jumped and just missed the hanging grapes. Again the fox took a few paces back and tried to reach them but still failed.
Finally, giving up, the fox turned up his nose and said, “They’re probably sour anyway,” and proceeded to walk away.
MORAL: IT’S EASY TO DESPISE WHAT YOU CANNOT HAVE.

 

The Ant and the Dove

            One hot day, an ant was searching for some water. After walking around for some time, she came to a spring. To reach the spring, she had to climb up a blade of grass. While making her way up, she slipped and fell into the water.
           She could have drowned if a dove up a nearby tree had not seen her. Seeing that the ant was in trouble, the dove quickly plucked off a leaf and dropped it into the water near the struggling ant. The ant moved towards the leaf and climbed up there. Soon it carried her safely to dry ground. Just at that time, a hunter nearby was throwing out his net towards the dove, hoping to trap it.
Guessing what he was about to do, the ant quickly bit him on the heel. Feeling the pain, the hunter dropped his net. The dove was quick to fly away to safety.


The Boy Who Cried Wolf
            A shepherd-boy, who watched a group of sheep near a village, shocked out the villagers three or four times by screaming out, “Wolf! Wolf!” and when his neighbors were there to help him,he laughed at them for their pains.
           However the Wolf, truly come at last. The Shepherd-boy, now really in danger, cried in an agony of terror: “Pray, please come and help me; the Wolf is approaching to kill the sheep”; but no one paid any attention to his cries, nor rendered any help. The Wolf, having no cause of scary, at his leisure lacerated or destroyed the whole sheep in group.
 There is no believing  liars, even when they speak the truth.

The Fox and The Crow
              One day there was a fox that saw a Crow flying off with a piece of cheese in its beak and settle comfortably on a branch of a tree.
            “That’s my food, because I am a Fox,” Master Reynard said, while he was going to the foot of the tree.
             “Good day, Mistress Crow,” he greeted. “How beautiful you are looking today: how glossy your softy feathers; how bright your sharp eye. I feel sure your voice must surpass that all of other birds, just as your figure does; let me enjoy one song from you that I may greet you as the Queen of Birds.”
            The Crow lifted up her head and croaked her best, but the moment she opened her mouth the piece of cheese fell down to the ground, and directly snapped up by Master Fox.
          “That will do,” he said. “That was all I really wanted. As the substitution for your cheese I will give you a piece of wise advice for the future: “Do not trust liars.”



The Tortoise and the Hare
            One day, there was the Hare which was once boasting of his speed before the other animals. “I have never been beaten,” he said arrogantly, “if i run with my full speed. I challenge everyone here to against me in a racing.”
            The Tortoise replied quietly, “I will accept your challenge.”
        “is that a  joke?” said the Hare again; “I could dance round you all the way from the start to the finish spot.”
     “Keep your boasting till you win,” the Tortoise answered. “Shall we start?”

The Wolf in Sheep’s Clothing
                A Wolf experienced great difficulty in getting at the sheep owing to the vigilance of the shepherd and his loyal dogs. But in the morning it found the skin of a sheep that had been flayed and thrown aside, so it put it on over its own pelt and walked down among the sheep.
             The Lamb that owned the sheep whose skin wore by the Wolf began to follow the Wolf in the Sheep’s clothing. So, leading the Lamb a apart, he soon made a meal off her – and not long after this he succeeded in deceiving the sheep, and eating hearty meals.
     Our appearances are deceptive.


Princess Rose and the Golden Bird
             Most of us remember and cherish Cinderella as our most favorite character for decades. There are many more fabulous and cherishing fairytales featuring beautiful characters. There are many unforgettable and cherishing imaginary characters live forever in everyone’s heart. One such beautiful and attractive girl is Princess Rose. Princess Rose and the Golden Bird is one of the unforgettable fairy tales. The tale of the Princess Rose is here.
           Once upon a time there lived a beautiful Princess named Rose. She had long, wavy and shiny golden red hair! She was named perfectly as she loved and adored the roses. She had one glowing golden bird who will visit her in the evenings.
      The princess and the golden bird will sing mesmerizing song, where all people in the kingdom peacefully sleep with sweet dreams. The bird will begin making the sounds seeing the beautiful hair of the princess and she will join with the bird. Both of them used to sing lullaby to make people sleep and keep singing the lullabies until sun rise.
        While people lived peacefully, a wicked witch came to know about the golden bird and the hair color of the princess rose. She cursed the princess and her hair turned ugly black!
       As usual, the bird started singing seeing the black hair of the princess and she continued. While people fell asleep, none of them had sweet dreams; rather they were terrible and fearful. Princess heard about the nightmare dreams and was so worried!
       She asked the golden bird what she should do to turn her hair red. The bird asked her to dip her hair in rose water and she did. Surprisingly, the hair turned beautiful red with the usual glow. Undoubtedly, everyone fell asleep hearing the lullaby and had sweet dreams. Knowing this, the witch cursed again and now removed all rose flowers and petals from the kingdom.

Friends 

Bunny rabbit lived in the forest. He had many friends. He was proud of his friends.
          One day Bunny rabbit heard the loud barking of the wild dogs. He was very scared. He decided to ask for help. He quickly went to his friend deer. He said: “Dear friend, some wild dogs are chasing me. Can you chase them away with your sharp antlers?” Dear said: “That is right, I can. But now I am busy. Why don’t you ask bear for help?”
         Bunny rabbit ran to the bear. “My dear friend you are very strong, please help me. Some wild dogs are after me. Please chase them away,” he requested the bear.
Bear replied: “I am sorry. I am hungry and tired. I need to find some food. Please ask the monkey for help”.
       Poor Bunny went to the monkey, elephant, goat and all his friends. Bunny felt sad that nobody was ready to help him.
He understood that he has to think of a way out. He hid under a bush. He lay still the wild dogs went their way.