Sabtu, 04 November 2017

keberagaman agama di indonesia

     BAB I
PEMBAHASAN

Indonesia merupakan negara kepulauan yang penuh dengan kekayaan serta keragaman budaya, ras, suku bangsa, kepercayaan, agama, bahasa daerah, dan masih banyak lainnya. Meskipun penuh dengan keragaman budaya, Indonesia tetap satu sesuai dengan semboyan nya, Bhineka Tunggal Ika yang artinya "meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu jua". Keragaman budaya turut serta didukung oleh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terpisah wilayah-wilayahnya oleh lautan. 

B.    Rumusan masalah
1.      Apa itu kebudayaan Indonesia?
2.      Bagaimana sebenarnya keberagaman agama dan kepercayaan di Indonesia?
3.      Bagaimana Sebenarnya Keberagaman suku Bangsa dan Budaya di Indonesia?
4.      Bagaimana Sebenarnya Keberagaman ras di Indonesia?
5.      Bagaimana Sebenarnya Keberagaman Gender di Indonesia?

c.   Tujuan Penulisan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk Mengetahui Keberagaman Agama di Indonesia dan menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah. Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan penyusun dan pembaca tentang peran dan fungsi Keberagaman di Indonesia dalam kehidupan manusia.









BAB 2


A.    Keberagaman Agama dan Kepercayaan di Indonesia
Perhatikan gambar tempat ibadah agama di Indonesia. Keberagaman ini antara lain dipengaruhi oleh letak geogarfis di jalur perdagangan internasional. Dukungan kekayaan alam yang melimpah dan diperlukan oleh bangsa lain, maka para pedagang asing datang ke Indonesia. Selain melakukn kegiatan berdagang, mereka juga menyebarkan ajaran agama dan kepercayaan yang mereka yakini. Agama Hindu dan Budha masuk dibawa oleh bangsa India yang sudah lama berdagang dengan Indonesia, kemudian menyusul para pedagang Gurajat menyebarkn ajaran Islam. Kedatangan bangsa Eropa membawa ajaran agama Kristen dan Katolik, sedangkan pedagang dari Cina menganut agama Kong Hu Chu. Berbagai ajaran agama diterima oleh bangsa Indonesia karena sebelumnya masyarakat sudah mengenal kepercayaan seperti animisme dan dinamisme. Juga sifat keterbukaan masyarakat Indonesia menerima budaya lain.
Tempat ibadah agama di Indonesia
Tempat ibadah agama di Indonesia

Agama-agama yang dianut bangsa Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Islam.
Nama kitab suci: Al Qur'an.
Nama Pembawa: Nabi Muhammad SAW.
Permulaan: +/- 1400 tahun yang lalu.
Nama tempat peribadatan: Masjid.
Hari besar keagamaan: Muharram, Asyura, Maulid Nabi, Isra' Mi'raj, Nuzulul Qur'an, Idul Fitri, Idul Adha, Tahun Baru Hijriyah.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgSWXOrn33X4D1px4WYrvVRvVat6MVdIxAQbxW96-Af7xIfkJbvc0jxQ28_0xnZxNCmC2oKzyiCrDUM7WcQWyXlIg-m2BTk8_H3Z4rZu5-c6ztu3dHw4_ojlPw-uxAiciGSjpHzY8A-sbL/s640/Masjid+Istiqlal+Jakarta.jpg
2. Kristen Protestan.
Nama kitab suci: Injil (Alkitab).
Nama pembawa: Isa/Yesus Kristus.
Nama tempat peribadatan: Gereja.
Hari besar keagamaan: Natal, Paskah, Kenaikan Isa Al Masih, Pantekosta.

Pembaruan/protes oleh Martin Luther, Calvin.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYwuh8Q7sayzxsAyz-GywiiVw6n8RpoX6QjpqgVjMKAUrkZqcii5HzZ6RbPbPUAcMQvX5VnD1biiZ9Q_yS_WKLFl26VA9AdpGXh1lwK9QeOhUJLMqiFI1gw4JNZj-cEPuAZUS9s3l3Zwdc/s640/Gereja.jpg

3. Katolik.
Nama kitab suci: Injil (Alkitab).
Nama pembawa: Isa/Yesus Kristus.
Nama tempat peribadatan: Gereja.
Hari besar keagamaan: Natal, Jumat Agung, Paskah, Kenaikan Isa Al Masih, Pantekosta.

Berkembang sejak 2 abad yang lalu.

4. Budha.
Nama kitab suci: Tri Pitaka.
Nama pembawa: Sidharta Gautama.
Nama tempat peribadatan: Vihara/Wihara.
Hari besar keagamaan: Waisak dan Katina.

Permulaan +/- 2500 tahun lalu.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOgA4ZIl1d63Cd_pO1TpJOBJ1HnWdOh7jkGwkQGBbp2t3AQdtAQo-P-XvGGPKt3ZE7tZDaQ7tRDqeKrifk-np0DSVc33QuoEGkpPMGKAU4c6v-_nFufcW0StaqrA-nJAQWqEQnJCkDgP05/s640/Vihara.jpg

5. Hindu.
Nama kitab suci: Weda.
Nama pembawa: -
Masa permulaan: Masa Pra Sejarah.
Nama tempat peribadatan: Kuil.
Hari besar keagamaan: Nyepi, Saraswati, Pagerwesi, Galungan, Kuningan.



6. Konghucu.
Nama kitab suci: Su Si, Ngo King.
Nama pembawa: Kongchu.
Nama tempat peribadatan: Kelenteng.
Hari besar keagamaan: Imlek, Cap Go Meh.

http://kamuiyakamu.com/wp-content/uploads/2015/01/vihara-tempat-ibadah-agama-buddha.jpg



Keberagaman Ras

Keberagaman Ras Beberapa ahli mempunyai pendapat berbeda mengenai pengertian ras, namun secara umum ras dapat diartikan sebagai sekelompok besar manusia yang memiliki ciri-ciri fisik yang sama. Manusia yang satu memiliki perbedaan ras dengan manusia laian karena adanya perbedaan ciri- ciri fisik, seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut, bentuk muka, ukuran badan, bentuk badan, bentuk dan warna mata, dan ciri fisik yang lain.

                   Kemajemukan ras dalam lingkungan pelajar di Indonesia
                    Kemajemukan ras dalam lingkungan pelajar di Indonesia
Masyarakat Indonesia memiliki keberagaman ras, disebabkan oleh kedatangan bangsa asing ke wilayah Indonesia, sejarah penyebaran ras di dunia, letak dan kondisi geografis wilayah Indonesia. Beberapa ras yang ada dalam masyarakat Indonesia antara lain ras Malayan- Mongoloid yang ada di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan Sulawesi. Kedua ras Melanesoid yang mendiami daerah Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur.
            Ketiga ras Asiatic Mongoloid seperti orang Tionghoa, Jepang, dan Korea. Ras ini tinggal menyebar di seluruh Indonesia, namun terkadang mendiami daerah tertentu. Terakhir adalah ras Kaukasoid yaitu orang India, Timur Tengah, Australia, Eropa, dan Amerika.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang penuh dengan kekayaan serta keragaman budaya, ras, suku bangsa, kepercayaan, agama, bahasa daerah, dan masih banyak lainnya. Meskipun penuh dengan keragaman budaya, Indonesia tetap satu sesuai dengan semboyan nya, Bhineka Tunggal Ika yang artinya "meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu jua". Keragaman budaya turut serta didukung oleh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terpisah wilayah-wilayahnya oleh lautan. 


Keragaman merupakan suatu kondisi pada kehidupan masyarakat. Perbedaan seperti itu ada pada suku bangsa, agama, ras, serta budaya. Keragaman yang ada di Indonesia adalah kekayaan dan keindahan bangsa indonesia. Pemerintah harus bisa mendorong keberagaman tersebut menjadi suatu kekuatan untuk bisa mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional menuju indonesia yang lebih baik.

B.   Keberagaman suku bangsa dan budaya
1.   Faktor Penyebab Keberagaman Masyarakat Indonesia

Keberagaman bangsa Indonesia dapat dibentuk oleh banyaknya jumlah suku bangsa yang tinggal di wilayah Indonesia dan tersebar di berbagai pulau dan wilayah di penjuru indonesia. Setiap suku bangsa memiliki ciri khas dan karakteristik sendiri pada aspek sosial dan budaya. Menurut penelitian badan statistik auat BPS, yang di lakukan tahun 2010, di Indonesia terdapat 1.128 suku bangsa.
https://atinarahmatannazilah.files.wordpress.com/2012/12/7__toleransi_by_it3m-50y-500x2703.jpg

Keberagaman yang ada pada masyarakat bisa menjadi kekayaan bangsa Indonesia dan potensi bangsa. Namun, keberagaman juga menjadi tantangan hal itu disebabkan karena orang yang mempunyai perbedaan pendapat bisa lepas kendali. Munculnya perasaan kedaerahan serta kesukuan yang berlebihan dan dibarengi tindakan yang dapat merusak persatuan, hal tersebut dapat mengancam keutuhan NKRI. Karean itu adanya usaha untuk dapat mewujudkan kerukunan bisa dilakukan dengan menggunakan dialog dan kerjasama dengan prinsip kesetaraan, kebersamaan, toleransidan juga saling menghormati satu sama lain.

Keberagaman masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya adalah sebagai berikut :
1.    Keadaan geografis
Indonesia merupakan negara kesatuan yang memiliki beribu-ribu pulau yang dipisahkan oleh selat dan laut. Ini merupakan kondisi lingkungan geografis Indonesia. Lingkungan geografis semacam itu menjadi sumber adanya keanekaragaman suku, budaya, ras dan golongan  Indonesia. Kondisi geografis yang demikian menimbulkan perbedaan dalam kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah mata pencaharian penduduk. Jenis-jenis pekerjaan yang ada juga menyebabkan beranekaragamnya peralatan yang diciptakannya, misalnya bentuk rumah dan bentuk pakaian. Akhirnya sampai pada bentuk kesenian yang ada di masing-masing daerah berbeda. Keadaan geoografis juga menyebabkan tiap-tiap pulau memiliki agama dan budaya yang berkembang sendiri-sendiri.
2.    Pegaruh kebudayaan asing
Adanya kontak dan komunikasi dengan para pedagang asing yang memiliki corak budaya dan agama yang berbeda menyebabkan terjadinya proses akulturasi unsur kebudayaan dan agama.
3.    Kondisi iklim dan kondisi alam yang berbeda
Kondisi iklim seperti perbedan musim hujan dan kemarau antar daerah, serta perbedaan kondisi alam seperti pantai, pegunungan mengakibatkan perbedaan pada masyarakat. Ada komunitas masyarakat yang mengandalkan laut sebagai sumber pemenuhan kebutuhan kehidupannya ada pula yang mengandalkan pertanian dan perkebunan, dan lainnya.

c. keberagaman ras
Keluarga besar manusia sekarang tersebar di mukabumi.Ada yang memiliki tanah di Amerika; ada yang di Eropa dan India. Perlahan-lahan mereka menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.Yang tinggal di Eropa mendapat cuaca dingin dan sedikit matahari. Tubuh mereka pun beradaptasi: kulit yang tadinya gelap kini menjadi terang. Warna mata berganti menjadi cerah. Lingkungan yang tak bersahabat menuntut kerja keras menghasilkan badan yang tinggi dan besar.
Yang tinggal di Asia Tengah mendapat lebih banyak matahari, tetapi tanahnya berdebu dan bergurun. Perlahan-lahan mereka mengembangkan bentuk mata sipit dan kulit coklat. Berkembanglah cikal-bakal ras mongol yang sekarang kita kenal. Yang tinggal dekat khatulistiwa memiliki sinar matahari sepanjang tahun. Cuaca basah dan tanahnya subur. Tidak perlu berburu, apalagi bekerja menaklukkan alam seperti saudaranya di Eropa — maka berkembanglah ras yang badannya kecil-lincah dan berkulit cokelat.
Sedangkan yang tinggal di Afrika tetap dengan ciri-cirinya sejak awal. Berbadan kuat dan besar sebagai pemburu, berkulit gelap menangkal matahari. Mata dan rambut mereka hitam oleh pigmen penangkal ultraviolet. Maka demikianlah ras Afrika yang kita kenal sekarang. Tentunya ada banyak ras lain yang belum disebut. Meskipun begitu, empat contoh di atas harusnya cukup jelas untuk mengilustrasikan konsep “ras” danasal-usulnya.

D. keberagaman gender
Variasi adalah sebuah istilah dalam ilmu genetika, yaitu peristiwa genetis yang menyebabkan timbulnya perbedaan ciri-ciri satu atau sekelompok individu dalam suatu jenis atau spesies tertentu. Sumber variasi adalah informasi genetis yang dimiliki individu dalam spesies itu. Sebagai akibat perkawinan antar individu, informasi genetis itu bergabung dalam berbagai kombinasi pada generasi berikutnya. Terjadi pertukaran materi genetis antara kromosom ayah dan kromosom ibu. Jadi, gen saling bercampur-baur. Hasilnya, terdapat ciri-ciri individual yang sangat beragam.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/f/f1/Ensiklopedia-Indonesia.jpg
Ciri-ciri fisik yang berbeda antar-ras manusia yang berbeda ditimbulkan oleh variasi yang terdapat dalam ras manusia. Semua orang di muka bumi memiliki informasi genetis yang pada dasarnya sama, namun ada yang bermata sipit, ada yang berambut merah, ada yang berhidung mancung, ada yang bertubuh pendek, tergantung sejauh mana potensi variasi informasi genetis ini.
Setiap ciri fisik ditentukan oleh dua buah gen. Salah satu gen mungkin lebih dominan, atau keduanya sama kuat. Contohnya, ada sepasang gen yang menentukan warna mata seseorang – satu gen dari ibu dan satunya lagi dari ayah. Warna mata orang tersebut ditentukan oleh gen yang dominan. Pada umumnya, warna gelap lebih dominan daripada warna terang. Jadi, bila seseorang memiliki gen mata coklat dan gen mata biru, maka warna matanya akan coklat, karena yang dominan adalah gen warna mata coklat. Namun gen yang bersifat resesif tetap diturunkan, dan mungkin muncul pada masa (generasi – terjadi.) selanjutnya. Dengan kata lain, pasangan ayah dan ibu yang keduanya bermata coklat dapat memperoleh anak bermata hijau. Hal ini disebabkan karena gen warna tersebut bersifat resesif dan terdapat pada kedua orangtua.
Kaidah ini berlaku juga untuk ciri-ciri fisik lain beserta gen-gen pengaturnya. Ratusan, bahkan ribuan ciri fisik, seperti telinga, hidung, bentuk mulut, tinggi badan, struktur tulang, dan struktur, bentuk serta sifat dari sebuah organ, kesemuanya diatur dengan cara yang serupa. Berkat hal ini, informasi tak terhingga yang terdapat di dalam struktur genetis dapat diturunkan ke generasi berikutnya, tanpa harus tampak dari luar. Adam, manusia pertama, dan Hawa, mampu menurunkan informasi yang kaya dalam struktur genetis mereka kepada keturunan mereka, walau yang tampak dari luar hanya sebagian saja. Isolasi geografis yang terjadi sepanjang sejarah manusia telah mengakibatkan ciri-ciri fisik tertentu terkumpul dalam suatu kelompok. Lama-kelamaan, masing-masing kelompok memiliki ciri tubuh yang khas, misalnya struktur tulang, warna kulit, tinggi badan, dan volume tengkorak kepala. Akhirnya, terbentuklah beragam ras.      
Kode genetik dalam DNA diintepretasikan dalam ekspresi gen. Dikenal 2 istilah dalam ekspresi gen, yaitu genotip dan fenotip. Genotip adalah ekspresi gen yang terkodekan namun tidak muncul kepermukaan, sedangkan fenotip adalah ekspresi gen yang muncul dan teramati. Contoh dari genotip dan fenotip bisa dilihat dari penyakit bawaan. 2 orangtua normal bisa memiliki anak dengan kelainan jantung karena salah satu atau keduanya adalah carrier (pembawa) gen penyakit tersebut dari garis keluarganya. Dengan demikian, gen kelainan jantung adalah genotip pada orangtua, namun fenotip pada anak.