BAB I
PEMBAHASAN
Indonesia
merupakan negara kepulauan yang penuh dengan kekayaan serta keragaman budaya,
ras, suku bangsa, kepercayaan, agama, bahasa daerah, dan masih banyak lainnya.
Meskipun penuh dengan keragaman budaya, Indonesia tetap satu sesuai dengan
semboyan nya, Bhineka Tunggal Ika yang artinya "meskipun berbeda-beda
tetapi tetap satu jua". Keragaman budaya turut serta didukung oleh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terpisah wilayah-wilayahnya oleh
lautan.
B.
Rumusan masalah
1.
Apa itu kebudayaan Indonesia?
2. Bagaimana
sebenarnya keberagaman agama dan kepercayaan di
Indonesia?
3.
Bagaimana
Sebenarnya Keberagaman suku Bangsa dan Budaya di Indonesia?
4.
Bagaimana
Sebenarnya Keberagaman ras di Indonesia?
5. Bagaimana Sebenarnya Keberagaman Gender di Indonesia?
c.
Tujuan Penulisan
Tujuan
disusunnya makalah ini adalah untuk Mengetahui Keberagaman Agama di Indonesia dan menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah. Manfaat dari penulisan makalah ini
adalah untuk meningkatkan pengetahuan penyusun dan pembaca tentang peran dan
fungsi Keberagaman
di Indonesia
dalam kehidupan manusia.
BAB 2
A. Keberagaman Agama dan
Kepercayaan di Indonesia
Perhatikan
gambar tempat ibadah agama di Indonesia. Keberagaman ini antara lain
dipengaruhi oleh letak geogarfis di jalur perdagangan internasional. Dukungan
kekayaan alam yang melimpah dan diperlukan oleh bangsa lain, maka para pedagang
asing datang ke Indonesia. Selain melakukn kegiatan berdagang, mereka juga
menyebarkan ajaran agama dan kepercayaan yang mereka yakini. Agama Hindu dan
Budha masuk dibawa oleh bangsa India yang sudah lama berdagang dengan
Indonesia, kemudian menyusul para pedagang Gurajat menyebarkn ajaran Islam.
Kedatangan bangsa Eropa membawa ajaran agama Kristen dan Katolik, sedangkan
pedagang dari Cina menganut agama Kong Hu Chu. Berbagai ajaran agama diterima
oleh bangsa Indonesia karena sebelumnya masyarakat sudah mengenal kepercayaan
seperti animisme dan dinamisme. Juga sifat keterbukaan masyarakat Indonesia
menerima budaya lain.
Tempat ibadah agama
di Indonesia
Agama-agama yang dianut bangsa Indonesia adalah sebagai
berikut:
1. Islam.
Nama kitab suci: Al Qur'an. Nama Pembawa: Nabi Muhammad SAW. Permulaan: +/- 1400 tahun yang lalu. Nama tempat peribadatan: Masjid. Hari besar keagamaan: Muharram, Asyura, Maulid Nabi, Isra' Mi'raj, Nuzulul Qur'an, Idul Fitri, Idul Adha, Tahun Baru Hijriyah. ![]() |
2. Kristen Protestan.
Nama kitab suci: Injil (Alkitab).
Nama pembawa: Isa/Yesus Kristus.
Nama tempat peribadatan: Gereja.
Hari besar keagamaan: Natal, Paskah, Kenaikan Isa Al Masih, Pantekosta.
Pembaruan/protes oleh Martin Luther, Calvin.
Nama kitab suci: Injil (Alkitab).
Nama pembawa: Isa/Yesus Kristus.
Nama tempat peribadatan: Gereja.
Hari besar keagamaan: Natal, Paskah, Kenaikan Isa Al Masih, Pantekosta.
Pembaruan/protes oleh Martin Luther, Calvin.
3. Katolik.
Nama kitab suci: Injil (Alkitab).
Nama pembawa: Isa/Yesus Kristus.
Nama tempat peribadatan: Gereja.
Hari besar keagamaan: Natal, Jumat Agung, Paskah, Kenaikan Isa Al Masih, Pantekosta.
Berkembang sejak 2 abad yang lalu.
4. Budha.
Nama kitab suci: Tri Pitaka.
Nama pembawa: Sidharta Gautama.
Nama tempat peribadatan: Vihara/Wihara.
Hari besar keagamaan: Waisak dan Katina.
Permulaan +/- 2500 tahun lalu.
5. Hindu.
Nama kitab suci: Weda.
Nama pembawa: -
Masa permulaan: Masa Pra Sejarah.
Nama tempat peribadatan: Kuil.
Hari besar keagamaan: Nyepi, Saraswati, Pagerwesi, Galungan, Kuningan.
6. Konghucu.
Nama kitab suci: Su Si, Ngo King.
Nama pembawa: Kongchu.
Nama tempat peribadatan: Kelenteng.
Hari besar keagamaan: Imlek, Cap Go Meh.

Keberagaman Ras
Keberagaman Ras Beberapa
ahli mempunyai pendapat berbeda mengenai pengertian ras, namun secara umum ras
dapat diartikan sebagai sekelompok besar manusia yang memiliki ciri-ciri fisik
yang sama. Manusia yang satu memiliki perbedaan ras dengan manusia laian karena
adanya perbedaan ciri- ciri fisik, seperti warna kulit, warna dan bentuk
rambut, bentuk muka, ukuran badan, bentuk badan, bentuk dan warna mata, dan
ciri fisik yang lain.
|
Kemajemukan ras
dalam lingkungan pelajar di Indonesia
|
Masyarakat Indonesia memiliki keberagaman ras, disebabkan
oleh kedatangan bangsa asing ke wilayah Indonesia, sejarah penyebaran ras di
dunia, letak dan kondisi geografis wilayah
Indonesia. Beberapa ras yang ada dalam masyarakat Indonesia antara lain ras
Malayan- Mongoloid yang ada di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat,
Kalimantan, dan Sulawesi. Kedua ras Melanesoid yang mendiami daerah Papua,
Maluku, dan Nusa Tenggara Timur.
Ketiga ras Asiatic Mongoloid seperti orang Tionghoa, Jepang, dan Korea. Ras ini tinggal menyebar di seluruh Indonesia, namun terkadang mendiami daerah tertentu. Terakhir adalah ras Kaukasoid yaitu orang India, Timur Tengah, Australia, Eropa, dan Amerika.
Ketiga ras Asiatic Mongoloid seperti orang Tionghoa, Jepang, dan Korea. Ras ini tinggal menyebar di seluruh Indonesia, namun terkadang mendiami daerah tertentu. Terakhir adalah ras Kaukasoid yaitu orang India, Timur Tengah, Australia, Eropa, dan Amerika.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang penuh dengan
kekayaan serta keragaman budaya, ras, suku bangsa, kepercayaan, agama, bahasa
daerah, dan masih banyak lainnya. Meskipun penuh dengan keragaman budaya,
Indonesia tetap satu sesuai dengan semboyan nya, Bhineka Tunggal Ika yang artinya
"meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu jua". Keragaman budaya turut
serta didukung oleh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terpisah
wilayah-wilayahnya oleh lautan.
Keragaman merupakan suatu kondisi pada kehidupan
masyarakat. Perbedaan seperti itu ada pada suku bangsa, agama, ras, serta
budaya. Keragaman yang ada di Indonesia adalah kekayaan dan keindahan bangsa
indonesia. Pemerintah harus bisa mendorong keberagaman tersebut menjadi suatu
kekuatan untuk bisa mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional menuju indonesia
yang lebih baik.
B.
Keberagaman suku bangsa dan budaya

1. Faktor Penyebab Keberagaman Masyarakat
Indonesia
Keberagaman bangsa Indonesia dapat
dibentuk oleh banyaknya jumlah suku bangsa yang tinggal di wilayah Indonesia
dan tersebar di berbagai pulau dan wilayah di penjuru indonesia. Setiap suku
bangsa memiliki ciri khas dan karakteristik sendiri pada aspek sosial dan
budaya. Menurut penelitian badan statistik auat BPS, yang di lakukan tahun
2010, di Indonesia terdapat 1.128 suku bangsa.

Keberagaman yang ada pada masyarakat
bisa menjadi kekayaan bangsa Indonesia dan potensi bangsa. Namun, keberagaman
juga menjadi tantangan hal itu disebabkan karena orang yang mempunyai perbedaan
pendapat bisa lepas kendali. Munculnya perasaan kedaerahan serta kesukuan yang
berlebihan dan dibarengi tindakan yang dapat merusak persatuan, hal tersebut
dapat mengancam keutuhan NKRI. Karean itu adanya usaha untuk dapat
mewujudkan kerukunan bisa dilakukan dengan menggunakan dialog dan kerjasama
dengan prinsip kesetaraan, kebersamaan, toleransidan juga saling menghormati
satu sama lain.
Keberagaman masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa
hal, di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Keadaan geografis
Indonesia merupakan negara kesatuan yang
memiliki beribu-ribu pulau yang dipisahkan oleh selat dan laut. Ini merupakan
kondisi lingkungan geografis Indonesia. Lingkungan geografis semacam itu
menjadi sumber adanya keanekaragaman suku, budaya, ras dan golongan
Indonesia. Kondisi geografis yang demikian menimbulkan perbedaan dalam
kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah mata pencaharian penduduk.
Jenis-jenis pekerjaan yang ada juga menyebabkan beranekaragamnya peralatan yang
diciptakannya, misalnya bentuk rumah dan bentuk pakaian. Akhirnya sampai pada
bentuk kesenian yang ada di masing-masing daerah berbeda. Keadaan geoografis
juga menyebabkan tiap-tiap pulau memiliki agama dan budaya yang berkembang
sendiri-sendiri.
2. Pegaruh kebudayaan asing
Adanya kontak dan komunikasi dengan para
pedagang asing yang memiliki corak budaya dan agama yang berbeda menyebabkan
terjadinya proses akulturasi unsur kebudayaan dan agama.
3. Kondisi iklim dan kondisi alam yang
berbeda
Kondisi iklim seperti perbedan musim
hujan dan kemarau antar daerah, serta perbedaan kondisi alam seperti pantai,
pegunungan mengakibatkan perbedaan pada masyarakat. Ada komunitas masyarakat
yang mengandalkan laut sebagai sumber pemenuhan kebutuhan kehidupannya ada pula
yang mengandalkan pertanian dan perkebunan, dan lainnya.
c. keberagaman ras
Keluarga
besar manusia sekarang tersebar di mukabumi.Ada
yang memiliki tanah di Amerika; ada yang di Eropa dan India. Perlahan-lahan
mereka menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.Yang
tinggal di Eropa mendapat cuaca dingin dan sedikit matahari. Tubuh mereka pun
beradaptasi: kulit yang tadinya gelap kini menjadi terang. Warna mata berganti
menjadi cerah. Lingkungan yang tak bersahabat menuntut kerja keras menghasilkan
badan yang tinggi dan besar.
Yang
tinggal di Asia Tengah mendapat lebih banyak matahari, tetapi tanahnya berdebu
dan bergurun. Perlahan-lahan mereka mengembangkan bentuk mata sipit dan kulit
coklat. Berkembanglah cikal-bakal ras mongol yang sekarang kita kenal. Yang
tinggal dekat khatulistiwa memiliki sinar matahari sepanjang tahun. Cuaca basah
dan tanahnya subur. Tidak perlu berburu, apalagi bekerja menaklukkan alam
seperti saudaranya di Eropa — maka berkembanglah ras yang badannya kecil-lincah
dan berkulit cokelat.
Sedangkan
yang tinggal di Afrika tetap dengan ciri-cirinya sejak awal. Berbadan kuat dan
besar sebagai pemburu, berkulit gelap menangkal matahari. Mata dan rambut
mereka hitam oleh pigmen penangkal ultraviolet. Maka demikianlah ras Afrika
yang kita kenal sekarang. Tentunya ada banyak ras lain yang belum disebut.
Meskipun begitu, empat contoh di atas harusnya cukup jelas untuk
mengilustrasikan konsep “ras” danasal-usulnya.
D. keberagaman gender
Variasi adalah sebuah istilah dalam ilmu genetika, yaitu
peristiwa genetis yang menyebabkan timbulnya perbedaan ciri-ciri satu atau
sekelompok individu dalam suatu jenis atau spesies tertentu. Sumber variasi
adalah informasi genetis yang dimiliki individu dalam spesies itu. Sebagai
akibat perkawinan antar individu, informasi genetis itu bergabung dalam
berbagai kombinasi pada generasi berikutnya. Terjadi pertukaran materi genetis
antara kromosom ayah dan kromosom ibu. Jadi, gen saling bercampur-baur.
Hasilnya, terdapat ciri-ciri individual yang sangat beragam.

Ciri-ciri fisik yang berbeda antar-ras manusia yang berbeda
ditimbulkan oleh variasi yang terdapat dalam ras manusia. Semua orang di muka
bumi memiliki informasi genetis yang pada dasarnya sama, namun ada yang bermata
sipit, ada yang berambut merah, ada yang berhidung mancung, ada yang bertubuh
pendek, tergantung sejauh mana potensi variasi informasi genetis ini.

Setiap ciri fisik ditentukan oleh dua buah gen. Salah satu
gen mungkin lebih dominan, atau keduanya sama kuat. Contohnya, ada sepasang gen
yang menentukan warna mata seseorang – satu gen dari ibu dan satunya lagi dari
ayah. Warna mata orang tersebut ditentukan oleh gen yang dominan. Pada umumnya,
warna gelap lebih dominan daripada warna terang. Jadi, bila seseorang memiliki
gen mata coklat dan gen mata biru, maka warna matanya akan coklat, karena yang
dominan adalah gen warna mata coklat. Namun gen yang bersifat resesif tetap
diturunkan, dan mungkin muncul pada masa (generasi – terjadi.) selanjutnya.
Dengan kata lain, pasangan ayah dan ibu yang keduanya bermata coklat dapat
memperoleh anak bermata hijau. Hal ini disebabkan karena gen warna tersebut
bersifat resesif dan terdapat pada kedua orangtua.
Kaidah ini berlaku juga untuk ciri-ciri fisik lain beserta
gen-gen pengaturnya. Ratusan, bahkan ribuan ciri fisik, seperti telinga,
hidung, bentuk mulut, tinggi badan, struktur tulang, dan struktur, bentuk serta
sifat dari sebuah organ, kesemuanya diatur dengan cara yang serupa. Berkat hal
ini, informasi tak terhingga yang terdapat di dalam struktur genetis dapat
diturunkan ke generasi berikutnya, tanpa harus tampak dari luar. Adam, manusia
pertama, dan Hawa, mampu menurunkan informasi yang kaya dalam struktur genetis
mereka kepada keturunan mereka, walau yang tampak dari luar hanya sebagian
saja. Isolasi geografis yang terjadi sepanjang sejarah manusia telah
mengakibatkan ciri-ciri fisik tertentu terkumpul dalam suatu kelompok.
Lama-kelamaan, masing-masing kelompok memiliki ciri tubuh yang khas, misalnya
struktur tulang, warna kulit, tinggi badan, dan volume tengkorak kepala.
Akhirnya, terbentuklah beragam ras.
Kode genetik dalam DNA diintepretasikan dalam ekspresi gen.
Dikenal 2 istilah dalam ekspresi gen, yaitu genotip dan fenotip. Genotip adalah
ekspresi gen yang terkodekan namun tidak muncul kepermukaan, sedangkan fenotip
adalah ekspresi gen yang muncul dan teramati. Contoh dari genotip dan fenotip
bisa dilihat dari penyakit bawaan. 2 orangtua normal bisa memiliki anak dengan
kelainan jantung karena salah satu atau keduanya adalah carrier
(pembawa) gen penyakit tersebut dari garis keluarganya. Dengan demikian, gen
kelainan jantung adalah genotip pada orangtua, namun fenotip pada anak.